Back to Top
Artikel Islami

Islam dan Iptek

Panduan Islam Panduan Islam
Desember 07, 2020
0 Komentar
Beranda
Artikel Islami
Islam dan Iptek

Bab V
Islam dan Iptek

Ahmad Nilnal Munachifdlil Úla

Pada dasarnya ajaran Islam mengandung ajaran yang absolut, sudah umum dipandang bersifat statis, dan dengan demikian dianggap tidak sejalan bahkan bertentangan antara agama yang bersifat statis dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat dinamis. Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada zaman modern ini, mengalami banyak perubahan dan sangat cepat, perubahan tersebut selayaknya direspon dengan baik sehingga umat islam tidak merasa ditinggalkan oleh tekhnologi sehingga menghapus kesan bahwa isla anti perubahan iptek.

lmu sendiri secara Bahasa Berasal dari bahasa Arab ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengerti dan betul-betul memahami. Sedangkan secara istilah The Liang Gie dalam Surajiyo memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis, sebagai hasil aktivitas penelaahan manusia dengan menggunakan metode memperoleh pemahaman secara rasional empiris.

Sedangkan Pengetahuan berarti apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Pengetahun tersebut bisa diperoleh melalui enam macam hal; pengalaman indera (sense experience), nalar (reason), otoritas (authority), intuisi (intution), wahyu (revelation) dan keyakinan (faith).

Dari penjabaran tentang pengertian ilmu dan pengetahuan diatas dapat disimpukan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis yang lahir dari pengembangan permasalahan yang merupakan kegelisahan akademik.

Terkait dengan pengertian tekhnologi dalam KBBI dijelaskan bahwa tekhnologi ialah: metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Jadi, teknologi ialah suatu cara, proses, alat mesin, kegiatan ataupun gagasan yang dibuat untuk mempermudah kegiatan manusia. Dari situ, kita memahami bahwa kehidupan manusia sangat berhubungan erat dengan teknologi, karena teknologi merupakan aplikasi dan kreativitas manusia.

Pandangan Islam tentang IPTEK

Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap ilmu (sains). Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an kata ilmu dan kata-kata jadiannya digunakan lebih dari 780 kali. Beberapa ayat Al-Qur’an yang diwahyukan pertama kepada Nabi Muhammad saw., menyebutkan pentingnya membaca bagi manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:

Surat Al Alaq 1-5

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
  4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
  5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dalam surat lain Allah juga berfirman dalam surat ar Rahman ayat 33 dimana Menurut Prof. DR. M. Quraish Shihab, MA, Ayat tersebut mensyariatkan pentingnya iptek untuk kemajuan umat manusia. Ayat terebut juga memberi tantangan kepada manusia untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan.

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ

Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).

Dalam hadis-hadis Nabi juga terdapat pernyataan-pernyataan yang memuji orang yang berilmu dan mewajibkan menuntut ilmu antara lain: Mencari ilmu wajib bagi setiap muslimin. Carilah ilmu walaupun di negeri Cina. Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahad. Para ulama itu adalah pewaris Nabi. Orang alim lebih utama dari orang yang ahli ibadah seperti halnya keutamaan rembulan dibandingkan bintang yang lain. Dan masih banyak lagi hadits lainnya terkait dengan pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan.

Permasalahan selanjutnya adalah ketika muncul dikotomi ilmu agama dan non agama dalam islam. Sebagian ulama besar Islam seperti al-Ghazali, mengatakan bahwa ilmu yang wajib dicari adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pelaksanaan syari’at Islam. Sedang yang wajib kifayah adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu kemasyarakatan. Al-Ghazali juga mengklasifikasikan ilmu kepada ilmu agama dan ilmu non-agama. Ilmu agama (‘Ulum syar’), adalah kelompok ilmu yang diajarkan lewat ajaran-ajaran Nabi dan wahyu. Sedang ilmu non-agama diklasifikasikan kepada ilmu yang terpuji, dibolehkan dan tercela. Sejarah misalnya masuk dalam ilmu yang dibolehkan. Sihir masuk dalam ilmu yang tercela. Adapun ilmu yang terpuji yaitu ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan termasuk wajib kifayah dalam menuntutnya. Seperti ilmu tentang obat-obatan, matematika dan keterampilan-keterampilan.

Pengklasifikasian ilmu seperti halnya diatas sebetulnya bukanlah hal yang sepenuhnya salah. Yang salah adalah ketika kita sebagai umat islam selanjutnya menganggap bahwa hanya ilmu agama saja yang kita pelajari sedangkan ilmu non agama tidak kita pelajari. Padahal sesuai dengan hadis nabi bahwa ketika kita ingin bahagia sukses didunia dan diakhirat maka kita diperintahkan untuk memiliki ilmu, dan tentunya untuk bekal kehidupan didunia kita tidak hanya butuh ilmu agama saja melainkan butuh ilmu non agama

Meskipun islam sangat menghargai ilmu pengetahuan namun perlu dipahami pula bahwa ada kriteria pengembangan iptek yang menjadi rambu umat islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, yakni :

1. Ilmu harus dikembangkan untuk mengambil manfaat dalam rangka mengabdi kepada Allah, sebab Allah swt, telah menundukkan segala apa yang ada di langit dan di bumi untuk kepentingan manusia. (QS.22:65)

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖۗ وَيُمْسِكُ السَّمَاۤءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْاَرْضِ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang ada di bumi dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

2. Ilmu harus dikembangkan dengan tidak menimbulkan kerusakan di bumi. (QS.7:56).

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

Dari uraian serta dalil al qurán diatas jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu berasal dari Allah SWT, sehingga penggunaannya pun harus dalam bingkai ibadah, yakni mengusahakan terciptanya kesejahteraan, kenyamanan dan kemanfaatan hidup lahir batin, dunia dan akhirat. serta bisa membawa manusia untuk semakin dekat, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta tidak menimbulkan kerusakan di bumi.

Dan diharapkan melalui berbagai teori ilmu pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian dan percobaan tehadap berbagai fenomena maka manusia akan semakin yakin bahwa semua ilmu itu adalah bagian dari tanda kekuasaan-Nya .

Penulis blog